Analisis Sistem dan Model SDLC


ANALISIS SISTEM
Selamat datang di blog kedua saya, pada blog ke 2 ini saya akan menjelaskan mengenai Analisis Sistem.

Definisi Analisis Sistem ialah menguraikan suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya untuk mengevaluasi permsalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga nantinya bisa dilakukan perbaikan juga pengembangan. dan individu atau kelompok yang melakukan perancangan atau perbaikan Analisi Sistem dinamakan Sistem Analis. Sistem Analis mempelajari masalah, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi yang dapat meningkatkan percapaian bisnis. seorang sistem analis juga bertanggung jawab atas terjadinya proses analisa dan perancangan pada sistem informasi.

Apa itu perbedaan dari Analis, Analisa dan Analisis ?
  • Analis adalah suatu individu atau sekelompok orang yang akan merancang suatu sistem.
  • Analisa adalah suatu proses untuk memecahkan suatu masalah ke dalam bagian-bagian yang saling terkait satu dengan lainnya.
  • Analisis adalah suatu proses menguraikan komponen-komponen masalah dan mengamati secara detail untuk dikaji lebih lanjut.
Berikut contoh analisa dalam kehidupan sehari-hari :
Seperti saat menjaga seorang bayi, dan ketika bayi itu menangis ada banyak kemungkinan dia menangis di karenakan lapar, haus, ingin di gendong atau ingin tidur. Setelah dianalisa seperti nya bayi itu ingin tidur di karenakan beberapa faktor yaitu beberapa kali dia menguap dan mata yang sedikit mengantuk. Dan setelah digendong beberapa saat bayi itu pun tertidur.
Tanggung jawab sistem analis adalah :
  • Pengambilan data yang efektif dari sumbernya.
  • Aliran data pada sistem.
  • Pemprosesan dan penyimpanan data.
  • informasi yang berguna kembali pad proses maupun pemakainya.
 Tugas umum dan teknis dari sistem analis :
  • Menganalisa suatu dokumen atau file yang berhubungan dengan sistem yang sedang berjalan.
  • Menyusun dan menyampaikan laporan untuk perbaikan sistem yang sedang berjalan.
  • Mendesain sebuah sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapannya pada komputer.
  • Mengawasi berbagai macam aktivitas yang terjadi pada sistem yang baru dibuat. 
Referensi : http://definisipengertian.net/pengertian-analisis-sistem-dan-fungsinya/#

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK.

1. Model Sekuensial Linear atau Waterfall

Yakni merupakan paradigma model dalam pengembangan perangkat lunak yang paling tua, dan yang paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh tahapan analisis, desain , kode, pengujian, dan pemeliharaan.
Berikut Merupakan Tahapan – tahapan Pengembangan  Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model :
  • Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi
Langkah pertama yakni dimulai dengan membangun keseluruhan elemen sistem dan memilih bagian-bagian yang akan dijadikan bahan pengembagan perangkat lunak. .
  • Analisis kebutuhan perangkat lunak
Pada proses ini, dilakukan penganalisaan dan pengumpulan kebutuhan sistem yang meliputi Domain informasi, fungsi yang dibutuhkan unjuk kerja/performansi dan antarmuka dan hasil penganalisaan tersebut didokumentasikan dan diperlihatkan kembali kepada pelanggan.
  • Desain
Pada proses ini, dilakukan penerjemahan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuatnya proses pengkodean (coding). Proses ini berfokus pada  struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail algoritma prosedural.
  • Pengkodean
Pada proses ini, dilakukan proses menterjemahkan rancangan desain ke bentuk yang dapat di mengerti oleh mesin dengan menggunakan bahasa pemograman.
  • Pengujian
Setelah Proses Pengkodean selesai, dilanjutkan dengan proses pengujian pada program perangkat lunak, baik Pengujian logika internal maupun Pengujian eksternal fungsional untuk memeriksa segala kemungkinan terjadinya kesalahan dan memeriksa apakah hasil dari pengembangan tersebut sesuai dengan hasil yang diinginkan.
  • Pemeliharaan
Proses paling akhir ialah proses pemeliharaan. Kegiatan yang dilakukan pada proses pemeliharaan antara lain :
  • Corrective Maintenance : yaitu mengoreksi apabila terdapat kesalahan pada perangkat lunak, yang baru terdeteksi pada saat perangkat lunak dipergunakan.
  • Adaptive Maintenance : yaitu dilakukannya penyesuaian/perubahan sesuai dengan lingkungan yang baru, misalnya hardware, periperal, sistem operasi baru, atau sebagai tuntutan atas perkembangan sistem komputer, misalnya penambahan driver, dll.
  • Perfektive Maintenance : Bila perangkat lunak sukses dipergunakan oleh pemakai. Pemeliharaan ditujukan untuk menambah kemampuannya seperti memberikan fungsi-fungsi tambahan, peningkatan kinerja dan sebagainya.
1Kelebihan Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model :
  •  Tahapan proses pengembangannya tetap (pasti), mudah diaplikasikan, dan prosesnya teratur.
  • Cocok digunakan untuk produk software/program yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya.
  • Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
  • Documen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
Kekurangan Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model : 
  • Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan, sehingga perubahan yang terjadi dapat menyebabkan hasil yang sudah didapatkan tim pengembang harus diubah kembali/iterasi sering menyebabkan masalah baru.
  • Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.
  • Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan oleh customer/pelanggan.
  • Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap, dan proses pengerjaanya akan berlanjut ke setiap tahapan bila tahap sebelumnya sudah benar-benar selesai.
  • Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung tim pengembang yang sedang membuat produk.
  • Adanya waktu kosong (menganggur) bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.
2. Model Prototype 
Metode Prototype yakni merupakan suatu paradigma baru dalam metode pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development model.
3
Dalam Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Perubahan dan presentasi prototype dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai kesepakatan bentuk dari perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Teknik – teknik Prototyping Meliputi :
  • Perancangan Model
  • Perancangan Dialog
  • Simulasi
Berikut adalah 4 langkah yang menjadi karakteristik dalam proses pengembangan pada metode prototype, yaitu :
  • Pemilihan fungsi
  • Penyusunan Sistem Informasi
  • Evaluasi
  • Penggunaan Selanjutnya
Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari suatu sistem perangkat lunak, terdiri atas model kertas, model kerja dan program. Pihak pengembang akan melakukan identifikasi kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan studi kelayakan serta studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan dimanfaatkan.
4
Kelebihan Model Prototype :
  • Pelanggan berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem, sehingga hasil produk pengembangan akan semakin mudah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
  • Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
  • Mempersingkat waktu dalam pengembangan produk perangkat lunak.
  • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
  • Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
  • Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
  • Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang diharapkannya.
Kekurangan Model Prototype :
  • Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
  • Biasanya kurang fleksibel dalam mengahadapi perubahan.
  • Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
  • Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.


3. Model Rapid Application Development (RAD) 

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
5

  • Kelebihan Model RAD :
  • Lebih efektif dari Pengembangan Model waterfall/sequential linear dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan.
  • Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat.
  • Model RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti pada umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada sehingga pengembang tidak perlu membuatnya dari awal lagi sehingga waktu pengembangan menjadi lebih singkat dan efisien.
  • Kekurangan Model RAD :
  • Model RAD menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD akan gagal.
  • Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD, bila system tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi sangat bermasalah.
  • RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi.
  • Membutuhkan Tenaga kerja yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek dalam skala besar.
  • Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara pengembang dan pelanggan.


4. Model Evolutionary Development / Evolutionary Software Process Models

Model Evolutionary Development bersifat iteratif (mengandung perulangan). Hasil prosesnya berupa produk yang makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses. Model Evolutionary Development / Evolutionary Software Process terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Model Incremental Model Incremental merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari Model linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype. Elemen-elemen tersebut dikerjakan hingga menghasilkan produk dengan spesifikasi tertentu kemudian proses dimulai dari awal kembali hingga muncul hasil yang spesifikasinya lebih lengkap dari sebelumnya dan tentunya memenuhi kebutuhan pemakai.
 6
Model ini berfokus pada penyampaian produk operasional dalam Setiap pertambahanya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai. Model ini cocok dipakai untuk proyek kecil dengan anggota tim yang sedikit dan ketersediaan waktu yang terbatas.
Pada proses Pengembangan dengan Model Incremental, perangkat lunak dibagi menjadi serangkaian increment yang dikembangkan secara bergantian.
Kelebihan Model Incremental :
  • Personil bekerja optimal.
  • mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel, dengan waktu yang relatif singkat dan tidak dibutuhkan anggota/tim kerja yang banyak untuk menjalankannya.
  • Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contohnya pemasukan data karyawan.
  • Mengurangi trauma karena perubahan sistem. 
  • Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya setiap bagian demi bagian.
  • Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen.
Kekurangan Model Incremental :
  • Tidak cocok untuk proyek berukuran besar (lebih dari 200.000 baris coding).
  • Sulit untuk memetakan kebutuhan pemakai ke dalam rencana spesifikasi tiap-tiap hasil dari increament.

2. Model Spiral / Model Boehm Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan sistematikanya.  Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang dalam model ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses pengerjaan proyek.
 7
Kelebihan model ini
  • adalah sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar. 
  • Pendekatan model ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat baik dengan menggabungkan model waterfall ditambah dengan pengulangan-pengulangan sehingga lebih realistis untuk mencerminkan keadaan sebenarnya. 
  • Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan dan kesalahan dari sistem karena proses-prosesnya dapat diamati dengan baik.
Kekurangan model ini 
  • adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang demikian juga biaya yang besar. 
  • Selain itu, sangat tergantung kepada tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses. 
  • Sampai saat ini, karena masih relatif baru, belum ada bukti apakah metode ini cukup handal untuk diterapkan.

Model Spiral/Boehm sangat cocok diterapkan untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami kondisi pada setiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia cukup memadai.

Referensi : https://murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-model-pengembangan-perangkat-lunak-beserta-contoh-penerapannya/
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan dan Persamaan serta Kelebihan dan Kekurangan SSAD dan OOAD